Belajar Ngeblog Yuk...!!!: Oktober 2009

Tips kali ini ringan tapi berguna buat kita semua yaitu "11 langkah merawat komputer". Banyak orang yang memperlakukan komputernya hanya sekedar cukup di beri antivirus saja, padahal itu tidak cukup hanya diberi antivirus saja. Nah pada tips kali ini semua yang berhubungan dengan cara merawat komputer akan di tulis. Mangkanya baca sampai tuntas ya....

1. Defrag harddisk secara berkala. Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file-file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yg akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk. Caranya klik menu Start > Program > Accesories > System Tool > Disk DefragmenterSaat menjalankan fungsi ini tidak boleh ada program lain yg berjalan termasuk screensaver karena akan mengacaukan fungsi defrag ini.


2. Aktifkan screensaver Selain bersifat estetis, screensaver mempunyai fungsi lain yg penting. Monitor CRT juga televisi menggunakan fosfor untuk menampilkan gambar. Kalau monitor menampilkan gambar yg sama untuk beberapa saat maka ada fosfor yang menyala terus menerus. Hal ini dapat mengakibatkan monitor bermasalah yaitu gambar menjadi redup/kurang jelas. Lain halnya jika monitor Anda adalah LCD, LED yg sudah dilengkapi dengan energy saving, maka screensaver tidak terlalu dibutuhkan lagi.Cara+ mengaktifkan screensaver dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya klik Start > Control Panel > Display > klik tab screensaver, kemudian pilih sesuai selera Anda.

3. Ventilasi yang cukup Tempatkan monitor maupun CPU sedemikian rupa sehingga ventilasi udara dari dan ke monitor / CPU cukup lancar. Ventilasi yg kurang baik akan menyebabkan panas berlebihan sehingga komponen/rangkaian elektronik di dalamnya akan menjadi cepat panas sehingga dapat memperpendek umur komponen tsb. Oleh karena itu usahakan jarak antara monitor/CPU dengan dinding/tembok minimal 30 cm. Kalau perlu pasang kipas angin di dalam ruangan.

4. Pakailah UPS atau stavolt.Pakailah UPS untuk mengantisipasi listrik mati secara tiba-tiba yg dapat mengakibatkan kerusakan pada harddisk. Kalau terpaksa tidak ada UPS, pakailah Stavolt untuk mengantisipasi naik turunnya tegangan listrik.

5. Tutup / close program yg tidak berguna Setiap program yg diload atau dijalankan membutuhkan memory (RAM) sehingga semakin banyak program yg dijalankan semakin banyak memory yg tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan komputer berjalan lambat (lelet) juga beban kerja menjadi lebih berat yg akhirnya dapat memperpendek umur komponen/komputer.

6. Install program antivirus dan update secara berkala Untuk dapat mengenali virus/trojan2 baru sebaiknya update program antivirus secara berkala. Virus yg terlanjur menyebar di komputer dapat membuat Anda menginstall ulang komputer. Hal ini selain membutuhkan biaya juga akan menyebabkan harddisk Anda akan lebih cepat rusak dibanding apabila tidak sering diinstall ulang.

7. Bersihkan Recycle Bin secara rutinSebenarnya file/folder yg kita hapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin ini dengan maksud agar suatu saat apabila Anda masih membutuhkannya dapat mengembalikan lagi. Recycle Bin yg sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk yg dapat menyebabkan pembacaan harddisk jadi lelet.Caranya jalankan Windows Explorer > klik Recycle Bin > klik File > klik Empty Recyle BinAtau Anda dapat menjalankan fungsi Disk Cleanup Caranya Klik Start > Program > Accessories > System Tool > Disk Cleanup > kemudian pilih drive yg mau dibersihkan > setelah itu centangilah opsi Recycle Bin kalau perlu centangi juga yg lain (seperti temporary file, temporary internet file), setelah klik OK.

8. Jangan meletakkan Speacker Active terlalu dekat dengan monitorKarena medan magnet yang ada pada speacker tersebut akan mempengaruhi monitor yaitu warna monitor menjadi tidak rata atau belang-belang.

9. Uninstall atau buang program yg tidak bergunaRuang harddisk yg terlalu banyak tersita akan memperlambat proses read/write harddisk sehingga beban kerjanya akan lebih berat sehingga harddisk akan cepat rusak.

10. Bersihkan motherboard & periferal lain dari debu secara berkalaSetidaknya enam bulan sekali hal ini harus dilakukan. Buka casingnya terlebih dahulu kemudian bersihkan motherboard dan periferal lain (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner) dengan sikat halus. Pada saat komputer tidak digunakan tutuplah komputer (monitor, CPU, keyboard/mouse) dengan cover sehingga debu tidak mudah masuk ke dalam komputer.

11. Pasang kabel ground. Apabila casing nyetrum, ambil kabel dengan panjang seperlunya, ujung satu dihubungkan dengan badan CPU (pada casing) sedangkan ujung yg lain ditanam dalam tanah. Hal ini akan dapat menetralkan arus listrik yg “nyasar” sehingga dapat membuat komponen elektronik lebih awet.



Salah satu masalah yang timbul akibat ketidaktersediaan optical drive/CD-ROM/CD-RW pada subnotebook/PC adalah kesulitan saat hendak melakukan instalasi aplikasi ataupun sistem operasi. Tak jarang pengguna harus menyalin aplikasi atau sistem operasi yang hendak di-install ke dalam USB flash disk, atau mencolok external optical drive dan melakukan instalasi seperti biasa. Namun, tentu saja hal ini sangat merepotkan, mengingat tak banyak pengguna awam yang mengetahui prosedur instalasi aplikasi atau sistem operasi via flash disk, dan harga sebuah external optical drive yang tidak murah.

Contoh kasus, andaikan kita hendak mengganti sistem operasi Xandros Linux yang terpasang di subnotebook Asus Eee PC dengan Windows XP, maka kita harus menginstal via external optical drive. Mungkin tak terlalu memusingkan bagi Anda yang punya cukup dana untuk membeli sebuah external optical drive, namun bagaimana dengan Anda yang sejak awal ingin berhemat dengan membeli subnotebook?

Nah, lewat artikel ini penulis ingin berbagi tips membuat modul instalasi Windows XP menggunakan media USB flash disk, yang tentunya akan menghemat biaya dan menjadikan pembaca lebih pintar. Modul instalasi ini tak hanya dapat diimplementasikan dalam instalasi ke subnotebook saja, tapi juga dapat diaplikasikan pada komputer mana pun yang sudah memiliki fitur untuk booting via USB.

"Gampang! Tinggal salin file instalasi Windows XP ke flash disk!" Mungkin itu yang terlintas di benak Anda, tapi percayalah bahwa membuat modul instalasi Windows XP tidak semudah itu. Namun jangan khawatir, karena dengan mengikuti langkah-langkah berikut, proses pembuatan modul instalasi Windows XP pun tak terlalu sulit dilakukan.

Yang Harus Disiapkan:

1. Sebuah komputer yang dilengkapi optical drive (CD atau DVD) dan port USB yang dapat bekerja dengan baik.
2. Sebuah USB flash disk berkapasitas 1 atau 2 GB.
3. CD instalasi Windows XP.
4. Aplikasi pembuat modul instalasi (USB_PREP8 dan PEtoUSB) yang dapat diunduh cuma-cuma melalui link http://www.sendspace.com/file/7n781n
5. Do'a dan keberanian!

Langkah-langkah Pembuatan:

1. Tancapkan USB flash disk ke salah satu port USB. Ingat-ingat posisi drive-nya. Apakah F:, G:, H:, dan sebagainya.

2. Saat Anda berada di posisi normal (desktop), masukkan CD instalasi Windows XP ke optical drive. Jika komputer menjalankan proses instalasi secara otomatis, batalkan saja dan tutup semua aplikasi yang tengah berjalan.

3. Unduh dan ekstrak aplikasi yang penulis berikan. Saran penulis, ekstrak seluruh isinya ke sebuah folder, semisal C:\USB.

4. Selanjutnya, buka folder di mana Anda mengekstrak aplikasi modul pembuat instalasi, kali ini kita ambil contoh C:\USB.

5. Jalankan file bernama "usb_prep8.bat" maka di layar monitor akan tampak jendela Command Prompt berisi macam-macam perintah. Jika sudah muncul tulisan "Press any key to continue," tekan sembarang tombol untuk konfirmasi.

6. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash disk Anda. Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab konfirmasi sesuai kebutuhan Anda.

7. Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.

8. Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.

9. Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER. Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain.

10. Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.

Selesai! Kini flash disk Anda telah siap digunakan untuk instalasi Windows XP! Silahkan melakukan setting pada BIOS subnotebook Anda, dan pilih Removeable Disk (atau apa pun nama lainnya) sebagai media pertama yang dijalankan saat booting.

Mengingat teknik instalasi semacam ini juga tersedia di internet, Anda juga bisa mencarinya via mesin cari. Selamat mencoba...!

Penulis, Eko Ramaditya Adikara (Rama), adalah seorang tuna-netra yang gemar menulis menggunakan komputer. Penulis tergabung dalam Yayasan Mitra Netra (MitraNetra.or.id). Blog pribadinya dapat dibaca di alamat www.ramaditya.com.

Sumber : detikinet.com


Virus pada komputer kita adalah sesuatu yang sangat menyebalkan, pikiran kita yang pertama - tama pasti data - data yang ada di dalam komputer, apalagi kalau sampai kita harus "Reinstal windows" pasti kita bakalan kalang kabut dan ngedumel gak karuan. Tapi...... Jangan panik terlebih dahulu jika komputer kalian terserang virus, jangan terburu - buru atau gegabah untuk mem-"format" dan me-"Reinstal atau Instal Ulang Windows". Karena pada beberapa kasus virus salah satunya seperti "Conficker", cara ini tidak menyelesaikan masalah karena saat komputer dihubungankan dengan jaringan maka komputer tersebut akan terinfeksi lagi.

Lalu harus bagaimana ??? coba kalian gunakan dua tips yang dapat dilakukan pertama - tama saat komputer kalian mulai terserang virus.

Pergunakan System Restore
Ini adalah tips yang paling mudah dilakukan namun cukup ampuh bila kalian ingin komputer berjalan baik seperti kondisi semula sebelum terinfeksi oleh virus. System Restore adalah salah satu fitur bawaan dan diandalkan pada Windows XP maupun pada Windows Vista yang secara default di aktifkan saat OS / Operating System (XP / Vista) pertama kali di Instal.

Dengan menggunakan System Restore kita bisa membuat Restore Point (secara otomatis dibuat secara berkala), maksudnya ketika system mulai "berulah" tidak wajar baik karena virus maupun salah instal program atau driver, maka kita bisa mengembalikan konfigurasi Windows seperti sebelum system mulai "berulah". Misalnya kalian meng-instal aplikasi baru dan menyebabkan OS bermasalah atau sering crash. Daripada pusing, gunakan dan panggil saja Restore Point pada saat program tersebut belum di instal. Maka, semua setting registri dan konfigurasi Windows lain akan kembali seperti sedia kala.

Restore Point dapat diterapkan jika kalian tahu kira -kira kapan saat virus menginfeksi komputer, atau dalam kasus ketika kalian tidak menjalankan file virus. Namun ada syaratnya, yakni System Restore tidak di nonaktifkan oleh pengguna maupun virus. Karena beberapa virus seperti Conficker menonaktifkan System Restore sewaktu menyerang komputer korbannya.

Namun..... jika virus sudah masuk ke Restore Point maka virus tersebut justru terlindung oleh System Restore yang berakibat walaupun sudah berulang - ulang kali dibersihkan menggunakan anti virus, virus tetap kukuh bersarang di file - file Restore Point dan virus tersebut akan kembali lagi bangkit dari Restore Point. Tapi ini juga ada solusinya... solusinya adalah setiap kali pembersihan virus dilakukan, maka yang pertama - tama di lakukan adalah me-nonaktifkan System Restore ini di lakukan supaya virus tidak ter-proteksi oleh System Restore. Setelah itu lakukan langkah - langkah di bawah ini untuk mengembalikan kondisi semula (Restore Point):

1. Klik [Start] ==> [All Program] ==> [Accessoris] ==> [System Tools] ==> [System Restore]

2. Kemudian akan muncul tiga pilihan pada layar wizard system restore. Yaitu :
a. Restore my computer to an earlier time. (gunakan ini untuk mengembalikan system pada waktu tertentu).
b. Create a restore point (gunakan ini untuk menciptakan restore point pada saat ini).
c. Undo my restore point (gunakan ini untuk membatalkan restore poin yang dilakukan).
Pada pilihan ini pilihlah yang pertama [Restore my computer to an earlier time].

3. Pada tahap berikutnya, kalian akan dihadapkan pada sebuah kalender. Pilihlah waktu pada saat ketika komputer masih stabil atau belum terinfeksi virus, lalu klik [Next].

4. Pada jendela Wizard selanjutnya muncul layar konfirmasi. lalu klik [Next].

5. System Restore akan mulai bekerja dengan me-restart komputer kalian. pada saat ini kalian akan menunggu sedikit lama sekitar 10 - 20 menit (tergantung hardware kalian) untuk Windows mengembalikan Restore Point.

Sayangnya pada beberapa kasus, virus mencoba mematikan System Restore, sehingga fitur ini menjadi tidak berguna. jadi gunakan fitur ini hanya jika virus belum mematikan fitur ini.

Pembersihan Manual.
Apabila System Restor gagal memulihkan system komputer, kalian masih bisa melakukan cara lain yaitu "Pembersihan Manual". Sebelum melakukan pembersihan manual pertama - tama yang dilakukan adalah simpan data penting kalian dan tutup semua program yang berjalan. Bila perlu, Back Up data kalian ke media penyimpanan lainnya seperti USB Flash Disk, HDD External, CD, dll. Untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan pada data - data kalian. Setelah itu lakukan langkah - langkah berikut ini :

1. Jalankan program antivirus di komputer kalian untuk melakukan Up Date pada antivirus tersebut agar dapat mencegah kemungkinan terinfeksi virus - virus baru. Jika perlu, download tool gratis Norman Malware Center.

2. Putuskan koneksi Internet kalian segera dan putuskan juga Koneksi Jaringan Lokal (LAN) kalian untuk mencegah infeksi virus ke jaringan lokal atau infeksi ulang dari jaringan maupun internet. Ikuti langkah ini untuk memutuskan jaringan dan internet :
a. klik [Start] ==> [Control Panel] ==> [Network and Internet Connection] ==> [Network Connection].
b. Pada Network Connection, pilih koneksi internet atau jaringan yang ada, lalu klik kanan dan klik [Disable].

3. Nonaktifkan "System Restore" untuk mengoptimalkan dan mempermudah pembersihan virus yang di proteksi oleh Restore Point dan untuk mencegah virus kembali menginfeksi komputer. Gunakan cara ini untuk menonaktifkan "System Restore":
a. klik kanan pada icon My Computer, lalu klik [Properties].
b. Pada jendela System Properties klik / pilih tab [System Restore].
c. Pada tab [System Restore] centang atau tandai lah pada pilihan [Turn off System Restore on all drivers].
d. Kemudian klik [Apply] ==> [OK]

4. Lakukan Scan Virus. Biarkan antivirus melakukan scanning secara full pada komputer, bila perlu lakukan juga pada USB flash disk kalian. Setelah proses scanning selesai, lakukan restart pada komputer kalian. Alternatif lainnya lakukan scanning dengan menggunakan Removal Tools (bila ada).

5. Bersihkan temporary file dari kemungkinan masuknya virus, dengan cara :
a. Klik [start] ==> [All Programs] ==> [Accessoris] ==> [System Tools] ==> [Disk Cleanup].
b. Kemudian pada [Disk Cleanup], pilih drive yang akan dibersihkan.
c. Biarkan [Disk Cleanup] melakukan tugasnya.
d. Setelah itu pilih lah temporary files yang akan di bersihkan, kemudia klik [OK].
e. Biarkan proses cleanup bekerja sampai selesai.

Nah... itu dia tips kali ini, Semoga bisa membantu kalian dan bermanfaat untuk kalian.



Mozilla kini siap berdiri satu barisan dengan Microsoft atas tindakan Google yang dinilai tidak masuk akal karena telah memberikan plug-in baru untuk Internet Explorer di Google Chrome. Minggu lalu, Google telah merilis sebuah plug-in yang kemudian menjadi ‘senjata’ Internet Explorer, yakni dengan engine JavaScript yang juga menjadi inti dari browser Chrome miliknya. Plug-in tersebut dinamakan Google Chrome Frame, plug-in yang secara signifikan akan mempercepat kinerja JavaScript.

Penambahan plug-in tersebut di Internet Explorer 6, 7 dan 8 diklaim Google dapat membantu mempercepat kinerja browser milik Microsoft tersebut. Selain itu, plug-in tersebut juga sebagai support standard developer web yang tidak bisa ditangani IE, termasuk HTML 5.

Menurut Mike Shaver, vide president engineering Mozilla, IE mungkin dapat ebrjalan seperti Chrome, Safari, Firefox dan Opera. Namun, Shaver bersikukuh bahwa Chrome Frame tidak cocok untuk situasi ini. “Menjalankan Chrome Frame di IE membuat banyak fitur aplikasi browser menjadi tidak berfungsi atau kurang efektif, termasuk untuk modus private browsing atau control keamanan, fitur accelerator atau add-on yang mengoperasikan area content, atau bahkan support aksesbilitas. Keseluruhan efek dari keberadaan Google Chrome Frame menjadi tidak diinginkan. Saya yakin Chrome Frame akan mengalami fragmentasi dan kehilangan control, terutama dari developer web.” ungkap Shaver.

“Bayangkan jika browser Google berada dalam sebuah browser untuk beberapa situs, browser Facebook dalam sebuah browser untuk situs Facebook Connect, dan semua menjadi satu dalam satu software dimana user berpikir bahwa itu adalah ‘browser’. Hasilnya akan seperti ‘sup browser’, dimana user akan memberikan dampak situs menjadi kacau.” tambah Shaver.

Untuk masalah ini, Google belum merespon komentar Mozilla. Namun, Google mengatakan bahwa dengan mengakses situs emnggunakan Google Chrome Frame maka akan membawa fitur keamanan Google Chrome ke Ipengguna nternet Explorer, memberikan prlindungan kuat dari phishing, sandboxing dan proteksi malware. Namun, untuk Mozilla hal ini bukan tentang keamanan plug-in, namun lebih kepada plug-in itu sendiri, yakni memasukkan browser Microsoft ke dalam browser Google.



Ok, langsung aja ke pokok masalah, Barangkali teman2 ada yang mengakses internet dari kantor atau dari sekolah yang di blok oleh proxy sehingga kita tidak bisa mengakses situs situs tertentu yang di blok maka akan muncul warning.

1. Access Denied (policy_denied)

2. Your system policy has denied access to the requested URL

3. For assistance, contact your network support team

Untuk mengatasi hal ini cukup mudah dengan sedikit usaha kita bisa mengakses kembali website yang tadinya di blokir.

1. Coba masuk ke alamat http://urlprivacy.info

2. Masukan alamat web yang kita inginkan di halaman ini, selanjutnya kita bisa mengakses situs yang kita inginkan.

Terima kasih.



Mulai dari Facebook, email hingga rekening bank online membutuhkan password untuk mengaksesnya. Agar password tak jadi titik lemah, simak tips mengamankannya dengan secarik kertas.
Tips berikut ini disarikan detikINET dari saran di blog resmi perusahaan antivirus dan keamanan komputer, F-Secure, Rabu (27/5/2009):

1. Tuliskan password pada secarik kertas
2. Hanya tuliskan passwordnya saja dan jangan disertai alamat e-mail atau hal lain
3. Jangan tempelkan kertas itu di sisi monitor, dekat komputer atau di bawah keyboard
4. Simpan kertas dalam dompet bersama dengan benda-benda penting lain seperti kartu kredit, kartu ATM dan kartu identitas

Namun sebelum melakukan tiga hal di atas, ikuti dulu cara membuat password yang aman. Begitu amannya sampai-sampai password ini boleh saja dituliskan pada secarik kertas.

1. Pilih tiga karakter awal yang berhubungan langsung dengan situs, misalnya 'yah' untuk Yahoo atau 'fbk' untuk Facebook.
2. Gunakan perbedaan huruf kapital pada tiga karakter awal itu, misalnya 'yAh' atau 'yaH'
3. Gunakan angka acak untuk rangkaian berikutnya, misalnya '6879'
4. Tuliskan tiga karakter awal dan rangkaian angka acak pada secaraik kertas
5. Tambahkan tiga karakter acak yang tidak tertulis --tapi diingat dengan baik layaknya nomor PIN untuk ATM-- misalnya '@m3'
6. Tiga karakter acak itu bisa saja ditempatkan di depan, tengah atau belakang
7. Jika mengikuti contoh di atas, password-nya akan menjadi: 'yAh6879@m3' atau '@m3yAh6879' atau 'yAh@m36879' sedangkan yang tertulis pada secarik kertas hanyalah 'yAh6879'

Keamanan dari metode di atas adalah pada tiga karakter yang tidak dituliskan. Sedangkan bagian password yang dituliskan akan membantu mengingat password unik dengan karakter acak.

Sumber : DetikInet.Com



Masih ingat dengan virus Aksika? Virus "open source" yang satu itu memang memiliki banyak sekali varian. Tidak heran karena source code-nya memang disedia kan bebas di Internet, jadi siapapun dapat dengan mudah mengubah dan meng-compile source code-nya dan jadilah varian baru.

Berawal dari kemudahan itulah, banyak virus maker ataupun programer pemula mencoba-coba untuk membuat virus tanpa perlu repot. Paling yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan seputar operating system dan programming.
Namun kemudahan itu belum seberapa, bila dibandingkan dengan menggunakan program Virus Generator. Dari namanya saja, kita sudah dapat mengira kegunaan dari program tersebut. Ya, Virus Generator merupakan program untuk dapat membuat virus secara mudah dan instan.

Bermula dari sampel sebuah virus yang lumayan banyak dikirimkan oleh pembaca kepada kami. PC Media Antivirus mengenalnya dengan nama Gen.FFE-Fajar, namun antivirus lain ada juga yang menyebutnya dengan nama Brontok.D. Dengan penyelidikan sederhana akhirnya diketahui bahwa virus tersebut dibuat menggunakan Virus Generator.

Fast Firus Engine (FFE)

Pembuat Generator tersebut menamakan program buatannya itu dengan nama Fast Firus Engine. Seperti yang terlihat pada program ataupun situs pembuatnya, ia memberitahukan bahwa program ini hanya untuk tujuan pembelajaran dan tidak untuk tindakan merusak. Namun tetap saja, bila program ini sudah jatuh ke tangan yang salah, pasti akan digunakan untuk pengrusakan.

Virus Generator ini dibuat menggunakan bahasa Visual Basic dan di-compress menggunakan packer tELock. Dalam paketnya terdapat dua buah file, yakni Fast Firus Engine.exe dan data.ex_. Fast Firus Engine. exe merupakan program utama dalam pembuatan virusnya dan sementara file data.ex_ sebenarnya merupakan badan virus asli yang belum dimodifi kasi.

Saat file Fast Firus Engine.exe dijalankan, maka pengguna akan dihadapkan pada sebuah interface. Anda hanya disuruh mengisikan nama virus, nama pembuat, dan pesan-pesannya. Lalu dengan menekan tombol Generate, maka jadilah virus Anda.

Cara kerja dari Generator tersebut sebenarnya sangat sederhana. Ia hanya menambahkan data yang Anda masukkan tadi ke bagian akhir file virus asli (data.ex_). Nantinya informasi tersebut digunakan oleh virus dalam proses infeksi.

Bagaimana Virus Menginfeksi?

Virus hasil ciptaan FFE memang terlihat sederhana. Sama seperti Generatornya, ia juga dibuat menggunakan bahasa Visual Basic yang di-compile dengan metode Native- Code. Lalu di compress menggunakan tELock agar ukurannya semakin kecil. Virus ini memiliki ukuran tubuh asli sebesar 55.296 bytes.

Saat virus kali pertama dieksekusi, ia akan membuat beberapa file induk di beberapa lokasi. Seperti di direktori "%WINDOWS%", akan terdapat file dengan nama.exe, Win32 exe, activex.exe, dan %virusname% (nama virus sesuai yang diisikan oleh sang pembuatnya pada Generator). Di "%WINDOWS% %system32%" akan terdapat file copy.pif, _default.pif, dan surif.bin. Selain itu, ia juga mengubah atau membuat file Oeminfo.ini yang merupakan bagian dari System Properties. Jadi apabila komputer Anda terinfeksi oleh virus hasil generate dari FFE, maka pada System Properties akan terdapat tulisan "Generated by Fast Firus Engine".

Di direktori "%WINDOWS% %System%" akan terdapat beberapa file induk lagi yang menggunakan nama yang sama seperti file system milik Windows, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass.exe, smss.exe, svchost. exe, dan winlogon.exe.

Dan tak lupa, pada root drive pun akan terdapat file dengan nama "baca euy.txt" yang berisikan pesan-pesan dari si pembuat virus. Jadi pada saat membuat virus dengan menggunakan Generator tersebut, maka pembuatnya akan disuguhkan beberapa kotak input, seperti Author of the virus, Name of the virus, dan Messages. Nah, isi dari kotak messages ini yang nantinya ditampilkan pada file "baca euy.txt" tersebut.

Setelah virus berhasil meng-copy-kan file induknya ke dalam sistem tersebut, ia akan menjalankan file induk tadi, sehingga pada memory akan terdapat beberapa process virus, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass. exe, smss.exe, svchost.exe, dan winlogon.exe. Nama process yang mirip dengan process/services milik Windows tersebut mungkin sengaja untuk mengecoh user. Untuk membedakannya, Anda dapat melihat path atau lokasi process tersebut dijalankan. Process virus ini biasanya berjalan di direktori System sementara process/services milik Windows yang running biasanya berasal dari direktori System32.

Mengubah Registry

Virus ini menambahkan beberapa item startup pada registry agar pada saat memulai Windows ia dapat running secara otomatis atau untuk mengubah setting-an Windows agar sesuai keinginannya. Informasi mengenai registry yang diubahnya tidak akan dapat dengan mudah kita lihat karena dalam kondisi terenkripsi.

Sumber : Dr. Ir. Hudaini Hasbi MSc.Agr.



Tidak semua program antivirus dapat membersihkan file yang sudah terinfeksi virus W32/Sality.AE. Malah bisa-bisa, file tersebut akan rusak setelah di-scan dan dibersihkan oleh antivirus yang tidak tepat.

Virus Sality akan menyebar dengan cepat melalui jaringan dengan memanfaatkan default share Windows atau share folder yang mempunyai akses full dengan cara menginfeksi file yang mempunyai ekstensi exe/com/scr.

Untuk itu, perusahaan sekuriti Vaksincom menyarankan pengguna komputer untuk menonaktifkan Default Share (C$, D$ .. dst) dan hindari full sharing folder Anda di jaringan.

Berikut 9 cara singkat membersihkan virus W32/Sality.AE yang diterima detikINET dari analis virus Vaksincom, Adang Jauhar Taufik, Rabu (4/3/2009):

1. Putuskan hubungan komputer yang akan dibersihkan dari jaringan dan internet.

2. Matikan System Restore selama proses pembersihan berlangsung.

3. Matikan Autorun dan Default Share. Silahkan download file berikut kemudian jalankan dengan cara: klik kanan repair.inf lalu install.

http://www.4shared.com/file/82762498/f5dc1edd/repair.html?dirPwdVerified=feea1d94

4. Matikan program aplikasi yang aktif di memori agar proses pembersihan lebih cepat terutama program yang ada dalam daftar startup.

5. Sebaiknya scan dengan menggunakan removal tools dengan terlebih dahulu merubah ekstensi dari removal tools tersebut dengan ekstensi lain [contoh: CMD] agar tidak diinfeksi ulang oleh W32/Sality.AE.

6. Agar komputer yang sudah terinfeksi W32/Sality.AE dapat booting safe mode, silahkan restore registry yang sudah diubah oleh virus.

Silahkan download file berikut kemudian jalankan sesuai OS yang terinfeksi W32/Sality.AE tersebut.

http://www.4shared.com/file/82761423/934fb170/_2__Sality.htmldirPwdVerified=feea1d94

7. Fix registry lain yang diubah oleh virus, silahkan download tools berikut kemudian jalankan file tersebut dengan cara: klik kanan repair.inf lalu install

http://www.4shared.com/file/82874724/f485f1dd/repair.html?dirPwdVerified=3b1f2fa9

8. Restart komputer dan scan ulang dengan menggunakan removal tools untuk memastikan komputer telah bersih dari virus.

9. Untuk pembersihan optimal dan mencegah infeksi ulang sebaiknya install dan scan dengan antivirus yang dapat mendeteksi Sality dengan baik.

Sumber : detikinet.com